PERINGATAN HARI INTERNASIONAL PENGHAPUSAN KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN

 

PERINGATAN HARI INTERNASIONAL PENGHAPUSAN KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN

Rangkaian aksi pencegahan kekerasan dalam rangka memperingati hari internasional penghapusan kekerasan terhadap perempuan dengan tema “Perempuan Berdaya Anak Terlindungi Indonesia Maju” dimulai dengan sosialisasi pencegahan kekerasan terhadap perempuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat luas juga pemerintah di Desa Belimbing. Kegiatan ini berlangsung selama 4 hari yaitu mulai tanggal 29 November sampai 2 Desember 2024 untuk warga masyarakat di RT 23, 24,25 dan 26 RW 12. Sosialisasi tentang penghapusan kekerasan terhadap perempuan  dilaksanakan oleh pengurus KWPS Lampion Merah Abadi, Satgas pencegahan kekerasan Lampion Merah dan PPSW Jakarta. Hadir di ekgiatan tersebut staf desa, jaro, mandor, ketua rt, ketua rw, tokoh agama, tokoh masyarakat dan masyarakat desa belimbing dengan total peserta sebanyak 146 orang (129 perempuan dan 17 laki-laki). Sosialiasi aksi pencegahan kekerasan terhadap perempuan bertujuan mengajak seluruh peserta untuk menciptakan ruang aman bagi perempuan dan anak. Saat sosialisasi juga dikampanyekan secara Bersama-sama “Stop Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak” dengan  media stiker.

Rangkaian aksi pencegahan kekerasan dalam rangka memperingati hari internasional penghapusan kekerasan terhadap perempuan ditutup dengan Puncak kampanye pencegahan kekerasan dengan tema “Perempuan Berdaya Anak Terlindungi Indonesia Maju”. Puncak kampanye bertempat di lapangan jln TPU desa belimbing, kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang. Dilaksanakan pada tanggal 11 Desember 2024. Dihadiri oleh Dinas Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, kepala desa Belimbing, staf desa, Jaro, mandor, ketua RW, ketua RT, tokoh agama, tokoh masyarakat, BPD Desa Belimbing, ibu RW, ibu RT, PKK Desa belimbing, Posyandu Melati desa belimbing, P2TP2A, satgas pencegahan Lampion merah, KWPS lampion merah abadi, KWPS Lentera benteng jaya, Serikat Perempuan Basis Jakarta, masyarakat desa Belimbing, Kemitraan dan PPSW Jakarta.  Peserta yang hadir  sebanyak 246 orang ( 174 perempuan dan 72 laki laki). Puncak kampanye pencegahan kekerasan  menggunakan pita warna ungu yang dibagikan kepada peserta sebagai simbol perjuangan dan komitmen pencegahan kekerasan terhadap perempuan.

Puncak kampanye pencegahan kekerasan “Perempuan berdaya anak terlindungi Indonesia maju”. Di buka oleh perwakilan dari lembaga yang hadir yaitu Ibu Dr.Yekti Wulandari Agustini MARS dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak  Kabupaten Tangerang, Bapak H. Maskota. HJS. SE, kepala Desa belimbing beserta staf , Bapak Moch Yasir Sani dari Kemitraan Partnership Jakarta, Ibu Tracy Pasaribu dari Kemitraan Partnership Jakarta, Ibu Hj Wanih Hapsari Ketua Tim PKK Desa Belimbing dan Ketua P2TP2A, Ibu Hj. Tri endang sulistyowati dan ibu Titik suryatmi Tim advisory PPSW Jakarta, Bapak Iqbal dan Ibu Tiyas Co-direktur PPSW Jakarta beserta Tim, Ibu-Ibu Pengurus KWPS Lampion Merah Abadi dan Satgas pencegahan kekerasan lampion merah.


Talkshow Inspiratif dengan tema "Perempuan Berdaya, Keluarga Terlindungi , Indonesia Maju" di Pandu oleh  Bpak Yusti Ekoputro Co Dorektur PPSW Jakarta sebagai moderator.

Hadir sebagai narasumber  Dr.Yekti Wulandari Agustini. MARS dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Tangerang menyampaikan tentang macam macan kekerasan yaitu kekerasan pisik, kekerasan psikis, kekerasan seksual dan penelantaran. Mengajak perempuan lebih berdaya, perempuan harus pitar, sekolah tidak harus disekolah formal. Program DP3A yaitu program PEKKA, pembinaan kepala keluarga. Program percantik untuk perempuan supaya lebih percaya diri dan lebih mandiri. Dikabupaten Tangerang sudah ada Desa  ramah perempuan dan peduli anak, dalam pembangunan desa melibatkan dan berperspektif perempuan. Harapan : Adanya PPSW Jakarta di desa belimbing dengan program pemberdayaan perempuan membuat  perempuan  berdaya, keluarga terlindungi , desa belimbing maju.

 

Bapak H. Maskota. HJS. SE, kepala Desa belimbing menyampaikan bahwa kekerasan dalam rumah tangga penyebabnya karena faktor ekonomi. Masyarakat terjerat pinjol, Ganesa, Yayasan seninan, reboan, rentenir sehingga dampaknya terjadi kekerasan dalam rumah tangga dan sampai ada yang bercerai. Komitmen  Bapak Maskota kepala desa belimbing: hari ini mulai ada pencerahan, stop kekerasan tidak ada lagi kekerasan terhadap perempuan dan anak. Binamas siap bertugas Stop kekerasan di desa belimbing.

 

Ibu Tracy Pasaribu dari Kemitraan Partnership Jakarta menyampaikan dalam pemaparanya, umumnya persoalan kekerasan susah diungkapkan di public. Kalau perempuan mengalami kekerasan susah mau menceritakan ke siapa? Cerita orang orang terdekat yaitu orangtua , saudara , teman dekat ada rasa takut. Kekerasan bisa terjadi dimana saja bisa dirumah, dijalan, ditempat kerja . perempuan yang mengalami kekerasan makin lama makin berat. Yuuk para perempuan , sesame perempuan harus saling bantu, Ketika ada perempuan yang mengalami kekerasan. Disampaikan oleh ibu tracy bahwa sudah ada satgas pencegahan kekerasan  menjadi ruang aman dan menjadi tempat pengaduan , tempat bercerita. Melakukan pencegahan kekerasan bekerjasama dengan pemerintah desa belimbing melakukan sosialisasi pencegahan kekerasan di masyarakat. Perempuan bisa  berdaya secara ekonomi , tapi juga bisa berpartisipasi dalam pembangunan desa, kadang perempuan tidak diberikan ruang untuk berpartisipasi dalam pembangunan.

Deklarasi pencegahan kekerasan sebagai wujud komitmen  bersama  Pencegahan Kekerasan. Deklarasi ditandai dengan penandatanganan papan komitmen oleh:

  • Pemerintah Kabupaten Tangerang diwakili oleh Dinas Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak Kabupaten Tangeran
  • Pemerintah Desa Belimbing oleh bapak H Maskota SH,Kepala desa Belimbing
  •  Kemitraan partnership Jakarta
  •  PKK Desa Belimbing dan P2TP2A
  • Pusat Pengembangan Sumberdaya Wanita  Jakarta
  • Satgas Pencegahan Kekerasan Lampion Merah
  • KWPS Lampion merah abadi
  • KWPS Lentera benteng jaya
  • Serikat perempuan basis Jakarta (SPB Jakarta)
  • Warga Desa Belimbing.

Sebagai penutup membunyikan sirine, peluit, rebana, dan kentongan secara serentak sebagai simbol komitmen. Semoga kegiatan puncak kampanye pencegahan kekerasan di Desa Belimbing menjadi langkah maju bagi pemberdayaan perempuan, perlindungan keluarga, dan terciptanya masyarakat yang lebih inklusif."Perempuan Berdaya, Keluarga Terlindungi , Indonesia Maju".

 

 

0 Komentar