MENGELOLA LAPORAN KEUANGAN DENGAN MUDAH MENGGUNAKAN SISTEM LAPORAN KEUANGAN KOPERASI (SILAKKOP)

 

MENGELOLA LAPORAN KEUANGAN DENGAN MUDAH

MENGGUNAKAN SISTEM LAPORAN KEUANGAN KOPERASI (SILAKKOP)

 

KWPS Lampion Merah Abadi merupakan salah satu koperasi dampingan PPSW Jakarta yang berlokasi di Kabupaten Tangerang. Di tahun 2025, Koperasi mulai menggunakan system laporan keuangan koperasi (SILAKKOP). Tujuan penggunaan system ini untuk meningkatkan Transparansi dan pemahaman anggota terhadap kondisi keuangan koperasi, serta sebagai forum evaluasi untuk pengelolaan keuangan yang lebih baik di era digital 4.0.

SILAKKOP adalah singkatan dari Sistem Laporan Keuangan Koperasi, sebuah platform yang dirancang untuk membantu koperasi dalam mengelola laporan keuangan secara efisien. Platform ini dikembangkan oleh PPSW Jakarta (Pusat Pengembangan Sumberdaya Wanita Jakarta) sebagai bagian dari upaya pemberdayaan perempuan melalui koperasi, SILAKKOP memfasilitasi koperasi dalam mengelola simpan pinjam, meningkatkan transparansi, dan mendukung prinsip-prinsip demokratisasi ekonomi, seperti kepemilikan bersama dan kemandirian.

Di era dunia digital ini kehidupan kita telah berubah secara dramatis Segala sesuatu menjadi lebih cepat, lebih terhubung, dan lebih efisien. Teknologi telah membuka peluang baru dalam banyak aspek kehidupan, seperti pendidikan dengan akses belajar online, bisnis melalui e-commerce, hingga hiburan yang bisa dinikmati kapan saja dan di mana saja. Namun, tentu ada tantangannya juga, seperti pentingnya menjaga keamanan data pribadi dan menghadapi banjir informasi yang kadang sulit diverifikasi.

 

 

Fitur Utama system laporan keuangan koperasi (SILAKKOP) terdiri dari :

 

  1. Pencatatan Transaksi Otomatis: Sistem mencatat pemasukan, pengeluaran, dan transaksi lainnya secara otomatis dengan integrasi yang mudah.
  2. Penyusunan Laporan Keuangan: SILAKKOP dapat menghasilkan laporan neraca, laba rugi, arus kas, dan laporan lainnya sesuai kebutuhan koperasi.
  3. User-Friendly: Antarmuka yang mudah digunakan sehingga dapat dioperasikan oleh pengurus koperasi dengan tingkat pemahaman teknologi yang bervariasi.
  4. Aksesibilitas: Dapat diakses secara online maupun offline, memberikan fleksibilitas bagi koperasi yang berada di daerah dengan keterbatasan jaringan internet.

 

 

Dalam rangka memberikan pemahaman kepada pengurus koperasi tentang bagaimana menggunakan system laporan keuangan koperasi (SILAKKOP) telah  dilaksanakan diskusi-diskusi. Juga diperoleh masukan-masukan untuk pengembangan sistem agar lebih sesuai dengan kebutuhan koperasi di lapangan. Kegiatan ini menjadi langkah awal dalam meningkatkan tata kelola koperasi yang profesional, transparan, dan berdaya saing tinggi di era dunia digital 4.0.

0 Komentar