BANGUN SINERGI DAN GERAKAN BERSAMA SERIKAT DAN KOPERASI UNTUK TEGUHKAN PENGHAPUSAN KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN

Rapat Tahunan Serikat Perempuan Basis Jakarta tahun 2022


 oleh: Happy Octa Famelia


Rapat Tahunan SPB Jakarta di laksanakan di Setu Babakan yang terletak di Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan Pada hari Rabu tanggal 15 Februari 2023. Rapat Tahunan SPB Jakarta tahun ini dengan tema “ Bangun sinergi dan gerakan bersama Serikat dan Koperasi  untuk Teguhkan Penghapusan Kekerasan Terhadap Perempuan”.

Rapat tahunan SPB Jakarta rutin di laksanakan setiap tahunnya yang bertujuan untuk melaporkan kegiatan dan keuangan SPB Jakarta tahun 2022, menyusun Rencana Kerja tahun 2023 sehingga mampu memperkuat gerakan bersama yang telah berhasil di gaungkan oleh SPB Jakarta dan memberikan visioning kepada pengurus dan anggota serikat perempuan basis Jakarta.  



Rapat Tahunan SPB Jakarta di hadiri oleh 70 orang yang merupakan perwakilan dari 20 koperasi dampingan PPSW Jakarta Sejabodetabek, PPSW Jakarta, perwakilan dari Federasi Serikat Perempuan Basis Indonesia yang di wakili oleh Ibu Hj Asmaniah, Asosiasi PPSW yang di hadiri oleh Ibu Chayu.

Serikat Perempuan Basis Jakarta (SPB Jakarta) lahir dari kelompok perempuan basis yang di dampingi oleh Pusat Pemberdayaan Sumberdaya Wanita Jakarta ( PPSW Jakarta ) seiring perjalanan waktu SPB Jakarta bermetamorfosa dalam lingkup pembelajaran dan peningkatan kapasitas personal serta menejerial menciptakan organisasi yang sanggup memberikan manfaat dalam lingkup sosial dan kemasyarakatan.

Di Acara Rapat Tahunan SPB Jakarta sebelum acara  inti ada agenda sambutan dari ketua pantia, PPSW Jakarta, perwakilan federasi Serikat Perempuan Basis Jakarta dan perwakilan Asosiasi PPSW.

Dilanjutkan dengan visioning oleh Ibu Tri Endang Sulistyowati dengan tujuan untuk mengingatkan kembali keberadaan SPB Jakarta dan rencana strategis yang menjadi rencana kerja tahun 2022, yang masih sangat berkaitan dengan isu-isu perempuan yang saat ini sedang menjadi issu hangat dan menjadi permasalahan di seluruh dunai yaitu Penghapusan kekerasan terhadap perempuan.

SPB Jakarta terbentuk pada 28 Juli 2010, sebagai Organisasi dan gerakan kemasyarakatan yang beranggotakan perempuan yang memiliki visi dan misi yang berasaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dengan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi, hak asasi manusia, kesetaraan dan keadilan gender serta keberagamaan.

SPB Jakarta beranggotakan 21.640 orang dari 19 Koperasi dampingan PPSW Jakarta Berlokasi di Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Kora Tangerang. Sejak Mubes tahun 2021, SPB Jakarta mengusung issu strategis, yang menjadi permasalahan perempuan sehingga berkontribusi secara nyata untuk menyelesaikan permasalahan negara Indonesia yaitu penghapusan kekerasan terhadap perempuan. KENAPA?  dengan beberapa alasan penting :


Kasus kekerasan semakin meningkat selama pandemi covid 19. KDRT menjadi kasus kekerasan yang paling banyak dilaporkan. Terdapat 319 kasus kekerasan yang telah dilaporkan semasa pandemi. Dua pertiga dari angka tersebut merupakan kasus KDRT.

  Data dari LBH APIK juga menunjukkan bahwa terdapat 110 kasus KDRT yang telah dilaporkan, sejak PSBB dari 16 Maret - 20 Juni 2020 (3 bulan), angka kasus KDRT telah mencapai setengah dari angka kasus KDRT selama 2019. Sebagian besar korban KDRT adalah perempuan. Hal ini menambah daftar kerentanan yang dialami perempuan-perempuan di Indonesia

   Pengetahuan tentang KDRT belum banyak dipahami oleh masyarakat

      Masih banyak pemahaman yang keliru dari masyarakat tentang KDRT. Masih dianggap sebagai ranah privat atau keluarga, padahal dengan adanya UU PKDRT no 23 tahun 2004 Sudah menjadi ranah Publik.

      Mampu menumbuhkan rasa solidaritas dan saling membantu jika ada kekerasan di lingkungan kita.

      PERDA Propinsi DKI Jakarta No 8 tahun 2011 tentang perlindungan perempuan dan anak dari tindak kekerasan.

Untuk lebih menggaungkan dan mengkampanyekan PKDRT  lebih massif lagi, maka Rapat Anggota tahun 2023 mengambil tema “Teguhkan tekad untuk penghapusan kekerasan terhadap perempuan melakukan sinergi dan bergerak bersama antara SPB Jakarta dan Koperasi”.  Tema ini dipilih karena juga ingin ada perubahan yang akan dicapai bersama dengan strategi pelaksanaan :

·         Kepemimpinan Bersama

·         Desentralisasi Kekuasaan

·         Pembelajaran Berkelanjutan

·         Kolaborasi

Kenapa perlu sinergi dan gerakan bersama?

·         Gerakan adalah sebagai usaha untuk mengubah satu situasi (kondisi) kepada keadaan baru yang lebih baik.

·         Gerakan adalah berbagai upaya yang dimaksudkan untuk mengubah tatanan yang tidak adil, menuju sebuah tatanan baru yang lebih memberi jaminan pada realisasi keadilan, kemakmuran dan kesejahteraan manusia.

·         Sebuah kegiatan yang kolaboratif dan saling support antara SPB Jakarta dan Koperasi  ini dapat meningkatkan sinergitas melalui pemanfaatan keunggulan yang dimiliki oleh masing2 organisasi.

 

KOPERASI

SPB JAKARTA

      Memiliki sumber daya uang yang menjadi sumber dana operasional koperasi

      Memiliki sumber daya manusia di masing2 koperasi yang akan menjadi penggerak perubahan

      Memiliki banyak anggota yang membayar iuran untuk sumber pembiayan SPB Jakarta

      Anggota juga menjadi teman dan sekaligus mjd kekuatan bersama melakukan kampanye atau menyuarakan stop kekerasan terhadap perempuan

      Memiliki sumber daya manusia di tingkat propinsi atau kabupaten yang akan menjadi penggerak perubahan

      Menjadi organisasi gerakan perempuan yang akan melakukan perubahan di level yang lebih luas

      Organisasi yang secara terencana dan sistematis mengkampanyekan dan menggaungkan isu-isu permasalahan perempuan

 

Gerakan bersama yang dilakukan oleh SPB Jakarta dan Koperasi merupakan bagian dari Gerakan perempuan, Yaitu suatu usaha (gerakan) yang bukan saja diorganissasi dan dilakukan oleh perempuan, tetapi juga mewakili kepentingan perempuan yang sejati.

Gerakan yang berprinsip bahwa perubahan tidak datang dengan sendirinya. “Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu bangsa, sebelum bangsa tersebut mengubah nasibnya sendiri”.

Usaha untuk merealisasikan tujuan tidak akan terwujud hanya dengan mengandalkan individu. Diperlukan organisasi yang tangguh, tahan banting dan mampu mengantisipasi perubahan atau perkembangan yang terjadi.

Di agenda inti, dilaksanakan Laporan pertanggung jawaban pengurus tutup buku tahun 2022 baik kegiatan maupun keuangan di laporkan oleh ketua SPB Jakarta, sekretaris dan bendahara.  Kemudian dilanjutkan dengan penyusunan rencana kerja tahun 2023  :

  Penghapusan Kekerasan terhadap perempuan tetap menjadi “Agenda Bersama” SPB Jakarta dan Koperasi.

      Kegiatan2 rapat internal pengurus di tingkat keorganisasian.

      Perlu dukungan dari Koperasi2 dalam bentuk : Iuran anggota, uang koin, dukungan kepada pengurus SPB Jakarta oleh pengurus Koperasi karena SPB Jakarta adalah milik kita bersama.

0 Komentar