Tari Cokek lahir dari perpaduan kesenian berbagai adat, khususnya adat Betawi, Banten dan Cina, serta diiringi oleh musik Gambang Kromong. Kata Cokek berasal dari Cukin (dalam bahasa Cina) yang artinya selendang.
Sebelum terkenal dengan sebutan Tari Cokek, tarian ini lebih dahulu dikenal dengan sebutan Tari Sipatmo yang ditampilkan pada upacara adat di Klenteng atau Wihara. Tarian ini mengalami transformasi pada abad ke-19 menjadi tarian Cokek setelah seorang tuan tanah keturunan Tionghoa bernama Tan Sio Kek mulai sering menanggap tarian ini untuk memeriahkan pestanya, dan karena itulah Tari Cokek sangat kental dengan budaya etnik Cina. Baca selengkapnya di sini